Menggoreng pisang (29)

Bahasa Duri

Pangbara'bah

A1: Mangngapariki' mamana Rusna?
B1: Mannasuna' sola mangpejo-pejo utan rara'na'.
A2: Apara pale' tapugauk nena'?
B2: Massanggara' puntina'.
A3: Punti apara biasa disanggara'?
B3: Punti panasa, punti manurun, na punti tanduk.
A4: Susiraka rupanna to punti manurun na punti tanduk?
B4: Te'da. Ia to punti manurun bondi' ia, apa gaja kassing disanggara' ke makale'i, sanga pejampi mah te'dapi apa dikande.
A5: Laenraka kandena to punti manurun na punti tanduk?
B5: Silaenan kandena. Sanga ia to punti manurun macukka-cukka iake matasak gajai. Ia to punti tanduk macanning ia, namaki'ding too.

     

Bahasa Indonesia

Menggoreng pisang

A1: Apa yang mamanya Rusna kerjakan?
B1: Saya memasak nasi dan memotong-motong sayur kangkung.
A2: Apa yang Ibu kerjakan tadi?
B2: Saya menggoreng pisang.
A3: Pisang apa yang biasa digoreng?
B3: Pisang raja, pisang kepok dan pisang tanduk.
A4: Samakah bentuknya pisang kepok dan pisang tanduk?
B4: Tidak. Pisang kepok itu pendek tetapi sangat bagus digoreng kalu pagi, karena menjadi obat penyakit maag kalau belum makan pagi.
A5: Apakah lain rasanya pisang kepok dan pisang tanduk?
B5: Berlainan rasanya. Pisang kepok agak masam kalau sudah terlalu masak, sedang pisang tanduk manis dan agak keras.

Percakapan berikut: Membuat dinding

Membagikan